Buruh Tuntut Sistem Kerja Kontrak Dihapuskan
Juanita Wiratmaja, Andrie Yudhistira, dan Rochmanuddin01/05/2011 12:20
Liputan6.com, Jakarta: Sejak Ahad (1/5) pagi hingga siang, puluhan ribu buruh berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Mereka kemudian bergerak menuju Istana Merdeka, lokasi yang memang dipilih sebagai puncak peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day.
Tak hanya di Bundaran HI, ribuan buruh yang datang dari berbagai serikat pekerja dan konfederasi buruh se-indonesia, sebelum mendatangi Istana, meminta pihak Radio Republik Indonesia menyiarkan tuntutan mereka. Di antaranya menuntut penghapusan sistim kerja kontrak atau outsourcing dan menagih janji pemerintah soal kesejahteraan para buruh yang selama ini diabaikan.
Dari orasi maupun spanduk peringatan Hari Buruh Sedunia, para pengunjuk rasa menagih janji pemerintah soal kesejahteraan kaum buruh. Mereka pun mendesak perlunya percepatan pengesahan Rancangan Undang-undang Jaminan Sosial dan Kesejahteraan.
Di depan Istana Merdeka, para buruh kembali meneriakkan tuntutan mereka. Di antaranya soal ketidakpedulian pemerintah dalam menyejahterakan buruh. Hingga saat ini para buruh masih terus berkumpul di depan Istana, dengan harapan dapat menyatakan langsung persoalan perburuhan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Berbeda dengan para buruh lainnya, ratusan pekerja pusat perkulakan Carrefour juga memperingati May Day di kantor pusatnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dalam orasinya, para pekerja Carrefour menuntut pemerintah menghapuskan sistim kerja kontrak di pasar swalayan tersebut.
Mereka beralasan selama ini sistem kerja kontrak telah banyak merugikan hak-hak pekerja. Tak hanya itu, pemerintah pun diminta meninjau ulang Undang-undang Ketenagakerjaan yang selalu mengabaikan hak-hak buruh.(ANS)
0 komentar:
Posting Komentar